Pada suatu hari, ada seorang teman yang memberikan 2 ekor burung puter yang baru berumur sekitar sebulanan. Sayangnya, beberapa waktu kemudian, ketika burung-burung puter tersebut sudah bisa terbang, saat sedang membuka pintu dan memberi makan, ada seekor burung puter yang terbang keluar kandang dan tak kembali lagi. Akhirnya tinggalah yang seekor, burung puter jantan, di kandang sendirian untuk beberapa waktu.
Setelah beberapa waktu sendiri, akhirnya sang burung puter jantan tersebut pun mendapatkan teman. Ada tetangga yang memberikan seekor burung merpati yang awalnya menjadi peliharaan anaknya. Untuk memudahkan, akhirnya keduanya pun di pelihara dalam kandang yang sama. Walau awalnya terlihat seperti tidak akur, tetapi lama-kelamaan sang burung puter dan burung merpati itu terlihat mulai dapat hidup bersama.
Setelah beberapa waktu tinggal bersama, terlihat mulai ada yang aneh. Sang burung puter jantan beberapa kali terlihat berusaha untuk naik ke atas punggung burung merpati. Apakah si burung merpati itu betina ya? Dan si burung puter jantan berusaha mengawininya? Aku yang memang tidak tahu soal burung cuma bisa menduga-duga saja, sampai pada suatu sore, tiba-tiba saja ada sebutir telur tergeletak di pinggiran kandang dimana sebelumnya aku sempat melihat si burung merpati berdiam diri disitu agak lama. Wah...ternyata si burung merpati itu benar-benar seekor burung merpati betina, dan sekarang dia mulai bertelur, hasil hubungan kawin silangnya dengan si burung puter jantan.
Setelah bertelur sebanyak 2 butir, hasil dari kawin silang burung puter jantan dengan merpati betina, akhirnya si merpati betina pun mulai mengeram. Tapi kok esok paginya ketika akan diberi makan, ada sebutir telurnya yang berada di luar tempat mengeramnya? Kok bisa jatuh ya, apakah terdorong oleh pergerakan sang merpati betina semalam? Akhirnya aku pun memasukan kembali telur burung tersebut ke tempatnya semula.
2 hari kemudian, kembali ada sebutir telur hasil kawin silang antara burung puter jantan dengan merpati betina yang jatuh keluar dari tempat eramannya. Dan ketika aku perhatikan, ternyata telur yang masih ada di tempat eramannya malah sudah pecah di salah satu bagiannya. Jangan-jangan semalam ada yang mengganggu sang merpati betina yang sedang mengeram itu ya, dan berusaha mencuri telur-telurnya. Akhirnya kedua telur tersebut aku ambil dan tempat mengeramnya juga aku bersihkan dari ceceran isi telurnya yang tertumpah keluar ya. Gagal deh usaha pertama untuk menetaskan telur-telur dari hasil kawin silang antara burung puter jantan dengan merpati betina. Mudah-mudahan lain waktu ada kesempatan lagi untuk bisa mecoba menetaskan telur burung hasil kawing silang burung puter dengan merpati tersebut ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar