.
Di rumah Mama di Pasar Rebo (Jakarta Timur) ada sebatang pohon sikas yang ditanam di dalam sebuah pot plastik. Pohon tersebut sudah berumur lebih dari 10 tahun. Aku menanamnya saat masih kuliah dari sebuah tunas kecil yang aku ambil dari sebuah taman kecil di tepi jalan yang ada di dekat kampusku saat itu. Karena akarnya pada suatu saat berhasil menembus bagian bawah potnya dan akhirnya menjalar kemana-mana, maka pohon sikas tersebut akhirnya tumbuh menjadi cukup besar. Karena lokasi tempat dimana potnya berada sebelumnya akan digunakan untuk hal lain, akhirnya akar-akarnya yang keluar dan menjalar kemana-mana itu aku potong dan potnya diletakan ditempat yang baru. Beberapa waktu kemudian, tunas-tunas daunnya mulai bermunculan. Saat itu aku lihat ada kupu-kupu Plains Cupid atau Cycad Blue (Chilades pandava) yang suka datang dan hinggap di tunas-tunas muda tersebut ya.
Ternyata kupu-kupu Plains Cupid atau Cycad Blue (Chilades pandava) yang suka datang tersebut bertelur di tunas-tunas daun pohon sikas itu. Beberapa waktu kemudian telur-telurnya mulai ada menetas dan ulat-ulatnya pun mulai memakan daun-daun muda yang mulai terkembang. Saat ulat-ulat tersebut berdiam diri, misalnya karena terganggu dengan kehadiranku, maka akan cukup sulit menentukan bagian mana yang menjadi kepalanya ya karena ternyata kepalanya berukuran cukup kecil. Yang juga menarik adalah adanya semut-semut kecil yang berada disekitar ulat-ulat tersebut. Semut-semut itu kadang terlihat menaiki tubuh ulat dan sepertinya mengambil sesuatu dari tubuh-tubuh ulat tersebut.
Ketika sebagian ulat-ulat kupu-kupu Plains Cupid atau Cycad Blue (Chilades pandava) sudah mencapai ukuran maksimal, mereka mulai merayap turun dan mulai mencari tempat-tempat yang tersembunyi disela-sela pelepah daun yang telah kering yang berada dibagian bawah daun-daun sikas. Saat itu para semut-semut yang sebelumnya memang selalu berada disekitar mereka ikut juga mengiringi para ulat-ulat tersebut ya.
Rupanya para ulat kupu-kupu Plains Cupid atau Cycad Blue (Chilades pandava) itu akan memasuki tahapan kepompong ya. Setelah mendapatkan tempat yang sesuai, mereka mulai menempelkan dirinya kebagian pohon pilihannya dengan menggunakan benang yang dihasilkannya sendiri. Setelah itu mereka pun mulai berdiam diri untuk menunggu kulit ulatnya mengering sehingga nantinya mudah terkoyak dari dalam dan akhirnya mereka pun berubah menjadi kepompong.
Selain disela-sela pelepah daun, sebagian ulat ada juga yang merayap sampai ke bagian bawah pohon dan akhirnya berkumpul dan menjadi kepompong disela-sela batu kerikil yang ada disekitar bagian bawah pohon sikas tersebut. Saat aku sedang menyirami pohon sikas itu, kumpulan kepompong kupu-kupu Plains Cupid atau Cycad Blue (Chilades pandava) tersebut pun terlihat dan sebagian ada yang berpindah tempat karena terdorong oleh air yang aku kucurkan.
Beberapa hari kemudian, anakku, Daisuki, yang memang suka bermain disekitar tanaman sikas tersebut, memberitahukan bahwa ada kupu-kupu Plains Cupid atau Cycad Blue (Chilades pandava) yang mulai menetas. Ia pun menunjukan seekor kupu-kupu yang didapatkannya di dibagian bawah pohon sikas tersebut. Segera saja aku menghampiri pohon sikas itu untuk melihat para kupu-kupu yang baru saja menetas. Tidak lama setelah itu, para kupu-kupu itu pun mulai berterbangan di sekitar pohon sikas itu. Beberapa diantaranya yang sepertinya telah kawin, terlihat mulai bertelur lagi di beberapa tempat diantara daun-daun muda sikas yang tersisa.
Ketika sedang mencari ulat yang tersisa, aku menemukan seekor ulat kupu-kupu Plains Cupid atau Cycad Blue (Chilades pandava) yang sedang berada dalam tahapan pre-pupa yang menempel di salah satu daun. Sayang aku tidak menyaksikan saat ia berubah menjadi kepompong. Ini merupakan kepompong pertama dari hanya dua yang aku temukan menempel di daun. Kepompong kedua aku temukan 2 hari kemudian saat aku memeriksa lagi daun-daun sikas tersebut.
Seekor kupu-kupu Plains Cupid atau Cycad Blue (Chilades pandava) yang baru menetas dengan perut yang masih gendut dan sayap yang belum terkembang dengan sempurna, sedang berpegangan pada ujung jarum pentul yang aku gunakan untuk menempelkan sebuah kepompong ke pohon (atas). Sementara seekor kupu-kupu lain ditemukan dalam keadaan mati di dalam rumah oleh Mama (bawah).
Apa yg di Jawa disebut Uler Serit karena kalo kena kulit serasa tersengat
BalasHapuskalo uler serit tubuhnya penuh dengan bulu-bulu ya, bulu-bulunya itulah yang kalo terkena kulit akan membuat gatal. kalo yang ini tidak ternasuk uler serit ya.
Hapus