Jeprat jepret Sony Ericsson k800i – 6 Desember 2010
Saat halaman belakang rumah di Jonggol, yang berukuran sekitar 3x4 m, masih dibiarkan ditumbuhi oleh rerumputan dan tanaman liar, banyak jenis serangga yang akhirnya datang dan tinggal. Salah satunya adalah belalang Atractomorpha crenulata. Belalang yang mudah ditangkap ini banyak berkumpul dan mencari makan di pohon bayam kakap yang tumbuh di halaman tersebut dimana salah satu pohonnya ada yang berukuran cukup besar dengan tinggi lebih dari 1 m.
(baca : PRAKATA)
Pada suatu pagi, ketika aku sedang melihat-lihat tanaman dan serangga yang ada di halaman belakang tersebut, di balik salah satu daun tanaman yang ada, aku melihat ada seekor belalang muda atau nimfa belalang Atractomorpha crenulata jantan yang sedang berada dalam posisi terbalik dengan kepala menghadap ke bawah. Sepertinya nimfa belalang tersebut akan berganti kulit ya. Namun setelah menunggu beberapa saat dan ternyata belum terjadi apa-apa, akhirnya aku meninggalkannya untuk sementara waktu dan melakukan aktifitas lainnya.
Beberapa waktu kemudian, ketika aku kembali lagi untuk melihat keadaannya, ternyata ia sudah mulai melakukan proses ganti kulitnya. Betapa senangnya aku melihat hal itu. Ini adalah kali pertama aku bisa melihat proses belalang yang sedang berganti kulit pada saat yang cukup awal ya. Sebelumnya aku juga sudah pernah melihat proses belalang yang sedang berganti kulit namun saat itu prosesnya sudah akan berakhir dimana sang belalangnya sudah hampir keluar sepenuhnya dari kulit lamanya.
Nimfa belalang Atractomorpha crenulata jantan sedang melakukan proses ganti kulit (ekdisis) untuk menjadi belalang dewasa. Belalang jantan mempunyai ukuran yang lebih kecil dan lebih ramping dibandingkan dengan belalang betina.
Beberapa waktu kemudian aku juga sempat memergoki seekor Nimfa belalang Atractomorpha crenulata betina yang baru saja berganti kulit menjadi seekor belalang betina dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar