Jeprat jepret Sony Ericsson k800i – 4 Desember 2010
Saat baru tinggal di Jonggol bersama Papa yang saat itu masih hidup, di halaman belakang rumah di Jonggol yang saat itu kurang terurus, tumbuh beberapa pohon bayam kakap atau bayam tahun (Amaranthus hybridus). Karena ukurannya cukup besar, daun bayam kakap tersebut dapat diolah menjadi makanan ringan dengan diberi tepung dan digoreng.
Salah satu pohon bayam kakap tersebut pada akhirnya tumbuh besar dengan ukuran tinggi melebihi tinggi tubuhku yang katanya sekitar 165 cm saja. Di pohon bayam yang besar itulah saat itu banyak tinggal belalang Atractomorpha crenulata. Karena belalang jenis ini bukan merupakan pelompat yang baik, dan bila tidak ada ganggguan, mereka juga jarang berpindah tempat, maka aku pun jadi mudah mengamatinya setiap hari.
(baca : PRAKATA)
Pada suatu hari aku melihat ada seekor anak belalang atau nimfa belalang betina Atractomorpha crenulata yang mempunyai cacat pada bagian belakang perutnya.
Ternyata kecacatannya tersebut membuat kotorannya menjadi panjang. Biasanya kotoran belalang ini bentuknya kecil-kecil ya. Akhirnya terjawab sudah pertanyaanku beberapa hari sebelumnya ketika menemukan sisa-sisa kotoran belalang yang tampak tidak biasa karena bentuknya yang panjang-panjang. Rupanya nimfa belalang Atractomorpha crenulata cacat ini penyebabnya hehehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar