02 Januari 2013

KLASIFIKASI ILMIAH SERANGGA

Jeprat Jepret Serangga

Serangga merupakan hewan yang ukuran dan bentuk sangat beragam dan hampir bisa ditemui dalam segala kondisi lingkungan yang ada. Ada lebih dari 1 juta spesies serangga telah dideskripsikan, suatu jumlah yang melebihi dari separuh makhluk hidup yang telah dikenal di dunia sampai saat ini.

Untuk memudahkan mengenali dan mempelajarinya, para ahli biologi telah membuat suatu klasifikasi atau pengelompokan serangga-serangga ini berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimilikinya. Namun dengan adanya perkembangan pengetahuan dan penemuan-penemuan baru, pada akhirnya klasifikasi serangga pun mengalami perubahan-perubahan. Karena belum adanya satu klasifikasi lengkap yang disepakati bersama oleh para ahli, pada akhirnya sekarang ini ada beberapa sistem klasifikasi yang bisa digunakan namun mempunyai sedikit/beberapa perbedaan antara satu sama lainnya.

Dari beberapa situs yang ada, akhirnya aku memutuskan untuk menuliskan klasifikasi serangga yang terdapat pada situs "Systema Naturae 2000". Ini dikarenakan klasifikasi yang diberikan mempunyai hubungan yang jelas antar tingkatan atau taksonnya sehingga memudahkanku, sebagai orang awam, untuk memahaminya.

Secara garis besar, urutan klasifikasi hewan yang digunakan sekarang ini adalah sebagai berikut, dimulai dari tingkat tertinggi ke terendah yaitu:

Kingdom (Kerajaan)

Phylum (Filum)

Class (Kelas)

Order (Ordo/Bangsa)

Family (Famili/keluarga/Suku)

Genus (Genus/Marga)

Species (Spesies/Jenis).


Systema Naturae 2000 / Classification

Domain: Eukaryota – organisme dengan sel kompleks

Kingdom: Animalia – hewan

Subkingdom: Bilateria – mempunyai simetri bilateral

Branch: Protostomia

Infrakingdom: Ecdysozoa – berganti kulit

Superphylum: Panarthropoda

Phylum: Arthropoda – hewan berbuku-buku

Subphylum: Mandibulata – mempunyai mandibula

Infraphylum: Atelocerata – bernafas dengan trakea

Superclass: Panhexapoda

Epiclass: Hexapoda – berkaki 6

Class: Insecta – serangga

Subclass: Dicondylia – ada 2 titik artikulasi pada rahang

Infraclass: Pterygota – serangga bersayap

Superorder: Odonatoptera

Order: Odonata – capung dan capung jarum

Division: Neoptera – dapat melipat sayapnya ke perut

Superorder: Orthopterida

Order: Orthopterabelalang, jangkrik, katidid

Subdivision: Endopterygota – metamorfosi sempurna

Order: Coleoptera – kumbang

Superorder: Neuropterida

Order: Neuroptera – serangga bersayap jala

Superorder: Panorpida

Order: Diptera – lalat, nyamuk

Order: Lepidoptera – kupu-kupu dan ngengat


Klasifikasi Ilmiah Serangga

Domain: Eukaryota Whittaker & Margulis, 1978eukariota, organisme dengan sel kompleks, di mana bahan-bahan genetika disusun menjadi nuklei yang terikat membran, atau mudahnya disebut sebagai makhluk hidup yang memiliki membran inti sel. Sementara makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel disebut prokariota (bakteri dan archaea).

Kingdom: Animalia Linnaeus, 1758hewan, atau disebut juga binatang, fauna atau margasatwa (atau satwa saja), adalah kelompok organisme eukariotik yang mempunyai banyak sel tubuh yang terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda. Tubuhnya pada akhirnya akan mempunyai bentuk yang tetap saat mereka berkembang, walaupun beberapa jenis akan mengalami metamorfosis dalam kehidupannya. Semua hewan merupakan organisme heterotrof, artinya tidak dapat membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya dengan cara mencari makan.

Subkingdom: Bilateria Hatschek, 1888 – hewan yang mempunyai simetri bilateral, yaitu mempunyai bagian depan dan belakang, bagian sisi atas dan sisi bawah, paling tidak pada masa pertumbuhannya. Sementara hewan yang hanya mempunyai bagian atas dan bawah saja, seperti ubur-ubur, disebut hewan simetris radial. Bilateria memiliki tubuh yang berkembang dari tiga lapisan embrio yang berbeda, yang disebut endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Oleh karena itu mereka disebut juga hewan triploblastik.

Branch: Protostomia Grobben, 1908 – hewan yang pada masa perkembangan embrionya, lekukan (blastopora) yang dibentuk oleh embrio pada satu sisi akhirnya membentuk mulut. Sementara pada hewan lain, deuterostomia, lekukan asal itu akhirnya menjadi anus.

Infrakingdom: Ecdysozoa Aguinaldo et al., 1997 – hewan yang memiliki kutikula (rangka luar/eksoskeleton) berlapis tiga yang terdiri atas bahan organik, yang diganti secara berkala bersamaan tumbuhnya hewan tersebut. Proses pergantian kulit ini disebut ekdisis. Eksoskeleton lama yang sudah kosong disebut eksuvia. Setelah ekdisis, hewan masih pucat dan berbadan lunak. Dalam waktu satu atau dua jam, kutikula akan mengeras dan menjadi lebih gelap. Pada masa yang pendek inilah, hewan bertumbuh, karena biasanya pada fase lain pertumbuhannya dibatasi oleh kekakuan eksoskeleton.

Superphylum: Panarthropoda Nielsen, 1997 – hewan yang memiliki kaki, cakar, sistem saraf di perut (ventral nervous system) dan tubuh bersegmen atau terbagi.

Phylum: Arthropoda Latreille, 1829arthropoda atau hewan berbuku-buku/hewan beruas, atau hewan berkaki buku, merupakan hewan yang mempunyai kerangka luar (eksoskeleton), tubuhnya terbagi-bagi dalam beberapa bagian atau segmen, dan mempunyai anggota tubuh yang bersendi.

Subphylum: Mandibulata Snodgrass, 1938 – arthropoda yang memiliki mandibula atau rahang bawah yang dapat digunakan untuk menggigit, memotong atau memegang makanan.

Infraphylum: Atelocerata – arthropoda yang bernafas dengan trakea atau corong hawa. Trakea adalah pembuluh halus yang bercabang-cabang sampai ke setiap sel tubuh arthropoda dan terhubung dengan stigma. Stigma atau spirakel merupakan lubang pernafasan tempat keluar masuknya udara. Stigma ini terdapat di sepanjang kedua sisi tubuh arthropoda. Oksigen yang masuk tidak diedarkan melalui darah, tetapi diedarkan melalui sistem trakea ini.

Superclass: Panhexapoda - meliputi genus Devonohexapodus dan epiclass Hexapoda.

Epiclass: Hexapoda Latreille, 1825 – arthropoda yang mempunyai 6 kaki (atau 3 pasang kaki) dimana kebanyakan arthropoda lain memiliki lebih dari 6 kaki.

Class: Insecta Linnaeus, 1758serangga, arthropoda yang memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari bahan kitin, mempunyai tiga bagian tubuh (kepala, dada, perut), tiga pasang kaki, bermata kompon dan mempunyai sepasang antena.

Subclass: Dicondylia – mempunyai 2 titik artikulasi (penghubung) pada mandibula atau rahangnya yang membuat rahangnya dapat bergerak pada satu arah, tidak berputar.

Infraclass: Pterygota Lang, 1888 – serangga bersayap, termasuk juga jenis serangga yang kini tidak lagi memiliki sayap tetapi dahulu nenek moyangnya merupakan jenis serangga bersayap.

Superorder: Odonatoptera Martynov, 1932 - kelompok serangga bersayap purba dimana anggotanya yang masih hidup sampai saat ini hanyalah capung dan capung jarum.

Order: Odonata Fabricius, 1793 – bangsa capung (dragonflies) dan capung jarum (damselflies).

Division: Neoptera Martynov, 1923 – serangga bersayap yang dapat melipat sayap ke bagian perut. Kemampuan ini telah hilang pada beberapa kelompok kecil, seperti pada beberapa jenis kupu-kupu dan ngengat.

Superorder: Orthopterida – kelompok serangga yang terdiri dari ordo Orthoptera (belalang, jangkrik, katidid) dan Phasmatodea (serangga kayu, serangga daun); dan 2 ordo serangga yang telah punah (Titanoptera dan Caloneurodea)

Order: Orthoptera Latreille, 1793 – terdiri dari bangsa belalang (grasshoppers, locusts) dari suborder Caelifera; dan bangsa jangkrik (crickets), jangkrik semak (katydids atau bush-crickets) dan serangga weta dari suborder Ensifera.

Subdivision: Endopterygota Sharp, 1898 – kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, dimana siklus hidupnya meliputi telur, larva, kepompong/pupa dan serangga dewasa. Larva dan serangga dewasa mempunyai bentuk dan kebiasaan yang berbeda.

Order: Coleoptera Linnaeus, 1758 – bangsa kumbang (beetles), terdiri dari subbangsa Adephaga, Archostemata, Myxophaga, Polyphaga dan 2 subbangsa dari serangga yang telah punah (Protocoleoptera dan Archecoleoptera).

Suborder: Polyphaga Emery, 1886 – kelompok kumbang yang memakan banyak jenis makanan. Polyphaga merupakan subbangsa kumbang yang terbesar dan paling bervariasi dengan hampir 90% jenis kumbang yang telah didefinisikan menjadi anggotanya, termasuk kepik, kumbang koksi, kumbang kura-kura, kumbang penggerek, kumbang tanduk dll.

Superorder: Neuropterida – serangga dengan penampilan cukup primitif, dengan sayap yang besar namun mempunyai otot sayap yang lemah sehingga terbangnya terlihat canggung.

Order: Neuroptera Linnaeus, 1758 – bangsa serangga bersayap jala (net-winged insects) meliputi lacewings, mantidflies, antlions (undur-undur).

Superorder: Panorpida – terdiri dari ordo Mecoptera (lalat kalajengking, lalat salju), Siphonaptera (kutu), Strepsiptera (serangga bersayap putar), Diptera (lalat, nyamuk), Trichoptera (lalat caddis) dan Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat)

Order: Diptera Linnaeus, 1758 – terdiri dari bangsa lalat (true flies) dari suborder Brachycera; dan bangsa nyamuk (mosquitoes, crane flies, gnats, midges) dari suborder Nematocera.

Order: Lepidoptera Linnaeus, 1758 – bangsa ngengat (moths) dan kupu-kupu (butterflies).


Catatan: nama yang ada di belakang suatu takson adalah nama pengarang atau pendeskripsi takson tersebut (autoritas), sementara tahun yang tertera dibelakangnya merupakan tahun dimana takson tersebut pertama kali dipublikasikan.


Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar